Padakali ini penulis akan menganalis makna dari puisi karya Chairil Anwar yang berjudul "Doa". Puisi yang tak lagi asing didengar oleh khalayak masyarakat. Di lihat secara umum, puisi "Doa" karya Chairil Anwar ini merupakan puisi menggunakan kata-kata sederhana namun bermakna sangat dalam. Dengan begitu, khalayak
KARYASASTRA, MAKNA EMOTIF, DAN CHAIRIL ANWAR Menurut Leech (dalam Subroto, 2011:51) dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dapat dilihat/dirasakan warna feeling (rasa, perasaan) perorangan dari penuturnya terhadap mitra tutur atau terhadap orang yang dibicarakan atau terhadap sesuatu yang dibicarakan. Makna Emotif dalam Puisi
Ketajamanberpikir dan kedalaman makna dari setiap karyanya membuatnya banyak dikagumi oleh orang. Namun, tak sedikit puisi Chairil Anwar yang tidak dipublikasikan hingga kematiaannya. Puisi Karya Chairil Anwar 1. Aku. Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang
Tinjauansemiotik adalah tinjauan sebuah karya sastra (puisi) yang berpedoman pada sistem kode. Tujuannya adalah untuk mencari makna sebuah puisi seutuh-utuhnya (Wahyuningtyas dan Wijaya, 2010: 185). Analisis semiotik itu tidak dapat dipisahkan dari analisis struktural. Bagian-bagian karya sastra itu mrmpunyai makna dalam hubungannya dengan
Akumasih tetap sendiri Kutahu kau bukan yang dulu lagi Tipografi Pada puisi "Penerimaan" karya Chairil Anwar terdapat enam bait dengan pola . Tiap bait puisinya berbeda, pada bait pertama, ketiga dan kelima terdapat dua larik Puisi ini memiliki rima yang sama karena seluruh baris pada puisi ini berakhiran huruf i dari awal
OJmtcug.
makna dari puisi aku karya chairil anwar